Tulungagung dengan Segala Ciri Khasnya


       Tulungagung merupakan salah satu kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Timur. Tulungagung sendiri bersebelahan dengan beberapa kota. Sebelah utara yaitu Kabupaten Kediri, sebelah timur yaitu Kabupaten Blitar, sebelah barat yaitu Kabupaten Trenggalek dan Kabupaten Ponorogo, dan di sebelah selatan yaitu Samudera Hindia. Tulungangung terbagi dalam 19 kecamatan, 257 desa, dan 14 kelurahan. Tulungagung dikenal sebagai salah satu dari beberapa penghasil marmer terbesar di Indonesia. Sejarah Kabupaten Tulungagung awalnya hanya merupakan daerah kecil yang terletak di sekitar tempat yang saat ini merupakan pusat kota (alun-alun). Tempat tersebut dinamakan Tulungagung karena merupakan sumber air yang besar – dalam bahasa Kawi, tulung berarti mata air, dan agung berarti besar -. Daerah yang lebih luas disebut Ngrowo. Kabupaten Tulungagung berdiri sejak 18 November 1205 M. Di Tulungagung ciri khas atau tradisi yang sudah ada sejak dahulu masih terikat sangat kental contohnya yaitu 

1. Lelangen Beksa / Tayub

Lelangen Beksa / Tayub Tulungagung merupakan salah satu adat istiadat yang bisa turut memperkenalkan Tulungagung ke mata dunia.

2. Ritual Tari Tiban

Tiban adalah tari sakral untuk menurunkan hujan. Dalam masyarakat Tulungagung, tetesan darah disimbolkan sebagai perjuangan gigih dalam mencari air, terutama hujan yang mutlak diperlukan oleh semua petani. Ritual Tiban biasanya dilakukan pada musim kemarau.

3. Jaranan Sentherewe

Seni jaranan yang satu ini adalah penggabungan seni jaranan Jawa dengan gerak yang agresif, penuh energi dan dinamis.

4. Reog Tulungagung

Reog Tulungagung pernah berkembang dan meraih perhatian publik. Bahkan, semua orang di Tulungagung mengetahui tentang Reog Tulungagung sebagai seni tradisional. Jumlah penari reog ini ada 6 secara paralel dengan instrumentalis wajib pengiring reog, yaitu "dhodhog", dan semua penari tadi menggunakan "udheng gilig", yaitu kostum khusus sebagai pengikat kepala.

5. Ketoprak

Drama tradisional yang tumbuh dan berkembang pesat di Tulungagung adalah "Ketoprak". Ketoprak, yang masih tenar sampai saat ini adalah ketoprak Siswo Budoyo.

6. Wayang Kulit

Seperti daerah lain di Pulau Jawa, Wayang Kulit masih menjadi kinerja menarik bagi masyarakat Tulungagung. Beberapa dalang-dalang populer lahir dari Tulungagung.

7. Wayang Jemblung

Di daerah Tulungagung, masih ada banyak pementasan wayang Jemblung (crita Menak). Selain sebagai hiburan, Jemblung memuat kisah Walisanga dalam penyebaran agama Islam di Pulau Jawa. Wayang Jemblung sebagai instrumennya terdiri dari 8 Rebana dan satu kendang. Wayang yang digunakan terbuat dari kulit dengan motif campuran Wayang Purwa dan Wayang Krucil.

8. Kentrung

Kesenian ini merupakan seni bercerita di Tulungagung. Kentrung Tulungagung dimainkan oleh dua orang, terdiri dari dalang yang merangkap sebagai pemain kendang dan satu 'pengrawit' sebagai pendukung dalang dan memainkan Ketipung dan Terbang. Kentrung yang masih berkembang di Tulungagung adalah kentrung Jaimah yang terletak di dusun Patik, desa Batangsaren, Kauman.

9. Campursari

Campursari juga berkembang pesat di Tulungagung dan menambahkan warna baru dalam musik kontemporer.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tentang Universitas Muhammadiyah Malang